SEJARAH BERDIRINYA PERSEBAYA SURABAYA
Nama Lengkap:Persatuan Sepakbola Surabaya
Julukan:Bajul Ijo (Buaya Hijau/ The Green Crocodile), Green Force
Berdiri:18 Juni 1927
Stadion:Gelora Bung Tomo, Surabaya, Indonesia (60.000 kapasitas)Owner:Eddy Kusnadi Sariatmadja
Coach:Ibnu GrahanKelompok Suporter:Bonek, Yayasan Suporter Surabaya
Badan Hukum:PT.Persebaya Indonesia
SEJARAH
Persatuan Sepak bola Surabaya (disingkat Persebaya) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Persebaya berdiri pada 18 Juni 1927 oleh dua orang asli Surabaya bernama Paijo dan M.Pamoedji.Pada masa awal berdiri, klub ini bukan bernama seperti yang kita kenal saat ini. Persebaya awalnya bernama Soerabhaiasche IndonesischeVoetbal Bond atau disingkatSIVB.
Selain SIVB, di Surabaya ada klub sepakbola lain bernama Sorabaiasche Voetbal Bond(SVB). Klub tersebut didirikan pada tahun 1910, jauh lebih tua dari SIVB yang mana para pemainnya adalahorang-orang Belanda yang ada di Surabaya.Pada tanggal 19 April 1930, para klub-klub mulai membangun sebuah organisasi dan asosiasi sepakbola bertaraf Nasional yang mampu menjadi pengayom klub-klub pribumi serta untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan.Oleh karena itu, Soerabhaiasche IndonesischeVoetbal Bond(SIVB) bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (cikal-bakal Persib), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Jogja) membentuk dan mendirikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Pertemuan tersebut diadakan di SocieteitHadiprojo, Yogyakarta. Dalampertemuan tersebut, SIVB diwakili oleh M.Pamoedji.Setahun setelah resmi berdiri,PSSI mulai membuat sebuah kompetisi sepakbola resmi di Indonesia. Kompetisi tersebutadalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan yang wajib diikuti oleh para anggota PSSI.Inilah cikal bakal kompetisi resmi atau Liga di Indonesia sampai saat ini.Di tahun pertamanya, kompetisi perserikatan mempertemukan dua klub raksasa dari dua kota terbesar di Indonesia yakni SIVB (Surabaya) dan VIJ (Jakarta) di laga Final Perserikatan tahun 1938. Namun sayang, SIVB kalah dari VIJ.Pada tahun 1942, pada zaman invasi Jepang ke Indonesia sekaligus menandakan kekalahan Belanda di Indonesia. Prestasi SIVB terbilang mentereng dan kembali mencapai final, saat itu skuadSIVB didominasi para pribumidan sebagian kecil keturunan Tionghoa.Namun sayang, lagi-lagi di laga puncak SIVB dikalahkan oleh VVB (Solo).Pada tahun 1943, SIVB resmi berganti nama menjadi
PERSIBAJA(Persatuan Sepakbola Indonesia Soerabaja) dan diketuai oleh Dr.Soewandi.Dari pergantian nama inilah, prestasi Persibaja mulai moncer. Mulai dari meraih gelar juara di tahun 1950, 1951 dan 1952. Kala itu Persibaja mulai diperhitungkan dan menjadi salah satu klub besar yang cukup disegani lawan.Pada tahun 1960, sejarahkembali mencatat pergantian nama klub sepakbola asal Surabaya ini. Persibaja resmi berganti nama menjadiPERSEBAYA(Persatuan Sepakbola Surabaya).Pada era perserikatan, Persebaya berubah menjadi klub raksasa, kuat nan hebat. Tak hanya itu prestasi demi prestasi ditorehkan oleh klub berjuluk Bajul Ijo ini. BersamaPSMS Medan, PSM Makassar, Persib dan Persija, membentuk sebuah kwartet klub unggulan di Perserikatanwaktu itu.Di era Perserikatan, Persebaya berhasil dua kali menjuarai Liga yakni di tahun 1978 dan 1988 serta tujuh kali menjadi runner-up di tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987 dan 1990.Prestasi tersebut terus dipertahankan sampai PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam satu wadah kompetisi bertajuk Ligina (Liga Indonesia) yang mulai bergulir sejak 1994.Pada tahun 1997, Persebaya meraih gelar pertamanya di era Ligina waktu itu. Bahkan Persebaya adalah klub pertama dalam sejarah yang mampu meraih gelar juara dua kali berturut-turut.Hal yang sama diulanginya di tahun 2005, Persebaya kembali meraih gelar juara dua kali berturut-turut. Meski menyandang nama besar sebagai tim tradisional nan klasik, Persebaya pernah menerima kenyataan pahitnya terdegradasi ke kasta kedua Liga Indonesia. Itu terjadi pada tahun 2002.Namun hal itu tak berlangsung lama, karena Persebaya langsung membayar lunas kesetiaan pendukung yang selalu mendukung di saat klub sedang terpuruk dengan menjuarai Divisi I dan Divisi Utama kala itu.
PEMAIN-PEMAIN TERKENAL PERSEBAYA
Persebaya tak hanya dikenal sebagai klub besar yang disegani, tapi juga sebagai klub yang rajin menyumbangkan pemain-pemain hebatnya untuk TimNas Indonesia dari lever junior sampai level senior.Beberapa nama beken dari Persebaya yang selalu menjadi langganan timnas meliputiRudy Keltjes,Didiek Nurhadi,Abdul Kadir,RusdyBahalwan,Riono Asnan,Soebodro,Yusuf Ekodono,Syamsul Arifin,Subangkit,Mustaqim,Bejo Sugiantoro, Anang Ma’ruf,Eri Erianto,Hendro Kartiko,Uston Nawawi,Chairil Anwar, Aji Santoso, I Putu Gede, Yeyen Tumena, Rahel Tuassalamony,danMursyid Effendimerupakan bagian pemain timnas pada masanya serta didikan asli Persebaya. Tak hanya pemain lokal, Persebaya juga memiliki beberapa pemain asing andalan seperti Jacksen F.Thiago, Carlos de Mello, Anthony Jommah Ballah dan Danilo Fernando.
Selain itu juga ada nama Kurniawan Dwi Yulianto, NovaArianto, Mat Halil, Kurnia Sandi, Andik Vermansyah, M.Taufiq, Rendy Irawan, Danilo Fernando, Evan Dimas, dan masih banyak lagi.Namun dari sekian banyak pemain hebat Persebaya, ada satu pemain yang masih cukup dikenang dalam benak pendukung Persebaya. Dia adalah Eri Erianto, pemain timnas dan Persebaya era 90-an.Saat itu pertandingan Persebaya menghadapi PSIMYogyakarta dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 1999-00, sebuah tragedi terjadi. Eri Erianto terjatuh taksadarkan diri di lapangan, ia akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Namun takdir berkata lain, Eri menghembuskan nafas terakhirnya di malam hari pada tanggal 3 April 2000.Sebagai penghormatan atas jasa-jasa Eri untuk Persebaya,namanya diabadikan menjadi nama sebuah Mess/Wisma bagi pemain-pemain Persebaya yang diresmikan pada tanggal 25 April 1993.